Terima kasih telah berkunjung, Blog ini tercipta atas kerjasama kami dengan http://netkom-wifi.com
selaku distributor perangkat wireless terkemuka di tanah air.
Semoga dengan adanya tulisan-tulisan di blog ini bisa membantu anda dalam memahami dunia wireless.


Regards,


Cak Mad


NB :
Pingin sih buat Blog khusus tentang Korupsi, mengingat negara kita gak bisa Maju, faktor utamanya adalah Korupsi, karena Korupsi membuat hanya Pejabat saja yang Makmur, rakyat tetap terkubur, Korupsi membuat mental pelayanan publik menjadi memble, karena Birokrat kita hanya main gaple (sambil nunggu ceperan).












Tuesday, December 30, 2008

WIFI, Inovasi Terdahsyat


Ada kabar membanggakan bagi aktivis Wifi, majalah teknologi terkenal Inggris, Stuff, membeberkan hasil surveynya (24 Des 2008), lebih dari sepertiga pembaca majalah tersebut memilih Wifi sebagai inovasi terdahsyat dalam kurun waktu sepuluh tahun terakhir ini. Memang dengan Wifi komunikasi data dan internet menjadi lebih fleksibel, kita bisa mengaksesnya dimanapun kita berada. Di negara kepulauan seperti Indonesia, Wifi menjadi faktor penting penetrasi teknologi telekomunikasi, karena amat sulit merealisasikan pembangunan jaringan kabel melingkari seantero Indonesia, dengan demikian sebenarnya Wifi merupakan cara hemat dan praktis dalam berinternet dan berkomunikasi hingga ke pelosok-pelosok terpencil. Penetrasi telekomunikasi yang luas amat penting peranannya dalam upaya pembangunan ekonomi dan mencerdaskan bangsa.
Berikut daftar rinci 10 besar inovasi teknologi terbesar dalam satu dekade berdasarkan survei dari majalah Stuff:

1. Wireless Internet (Wifi) – 35.5 %
2. Sky+ - 16.9 %
3. Sat Nav – 16.6 %
4. Mobil Hybrid – 8.9 %
5. iPod – 5.6 %
6. Chip dan Pin – 5.6 %
7. Nintendo Wii – 3.9 %
8. Skype – 1.7 %
9. Oyster Card (Karcis elektronik) – 1.5 %
10. Blackberry – 1.1 %

Monday, December 29, 2008

MEMBUAT BILLING HOTSPOT DENGAN MIKROTIK



Mikrotik dikenal sebagai system router dengan berbagai fasilitas istimewa, salah satunya adalah Billing Hotspot atau biasa dikenal dengan Captive Portal, disini kami akan bahas secara singkat setting Hotspot dengan dengan Mikrotik Router, dengan command line interface :
Misal IP Publik anda dari Modem Speedy adalah 192.168.1.1 dan IP lokal 192.168.2.0/24
=> ether1 ke Modem
=> ether2 ke Jaringan Lokal
#Setting IP
[netkom@Mikrotik]>ip address add address=192.168.1.0/24 interface=ether1
[netkom@Mikrotik]>ip address add address=192.168.2.0/24 interface=ether2
#Setting Gateway (menuju ISP)
[netkom@Mikrotik]>ip route add gateway=192.168.1.1
#setting DNS
[netkom@Mikrotik]>ip dns set primary-dns=202.131.1.10 allow-remote-requests=yes
[netkom@Mikrotik]>ip dns set secondary-dns=202.134.0.155 allow-remote-requests=yes
#NAT (untuk forward lokal ke public)
[netkom@Mikrotik]>ip firewall nat add chain=srcnat action=masquerade out-interface=ether1
# Setting DHCP
[netkom@Mikrotik]>ip dhcp-server network add address=192.168.2.0/24 gateway=192.168.2.1 dns-server=202.134.1.10,202.134.0.155
#Sebarkan DHCP
[netkom@Mikrotik]>ip pool add name=dhcp-pool ranges=192.168.2.2-192.168.2.254
#Tambahkan DHCP server
[netkom@Mikrotik]>ip dhcp-server add name=netkomania disabled=no interface=ether2 address-pool=dhcp-pool
#Lalu mulai setting Hotspot
[netkom@Mikrotik] > ip hotspot setup
hotspot interface: ether2
local address of network: 192.168.2.1/24
masquerade network: yes
address pool of network: 192.168.2.2-192.168.1.254
select certificate: none
ip address of smtp server: 192.168.2.1 (misal)
dns servers: 202.134.1.10,202.134.155

Konfigurasi diatas juga bisa dijalankan dengan mudah melalui Winbox, dengan Winbox lebih mudah dan cepat, kemudian anda juga bisa membuat berbagai account user disertai dengan limitasinya jika memang diperlukan, Sedang untuk PC Routernya anda bisa menggunakan PC/Computer atau bisa juga hardware yang sengaja dibuat khusus untuk keperluan router, misal menggunakan routerboard, misal RB 450 dari produksi Mikrotik sendiri, selamat mencoba !

Saturday, November 1, 2008

Ber WIFI ria dengan Nokia E51



Sudah lama kami berkeinginan untuk mencoba ber- WIFI dengan perangkat seluler, pada waktunya kami berkesempatan meminjam Smartphone Nokia E51 yang punya fasilitas Wifi atau Wlan, saatnya nih untuk ngetest. Pada awalnya kami coba untuk berinternet dengan berselancar browsing ke berbagai situs web dengan mudah dan lancar, meski kondisi akses poin (Edimax BR6204Wg dan Omni Finetic 15dBi) yang kami akses di luar bangunan, namun didalam gedung kami bisa mendapatkan SSID nya dengan mudah, kekuatan sinyal yang didapat bisa mencapai 60%, surfing ke berbagai situs juga cukup cepat, hanya memakan waktu beberapa detik saja.
Kemudian kami coba untuk kondisi outdoor dengan jarak cukup jauh, pada jarak 153 meter (hasil pengukuran GPS) dari Hotspot, SSID "NETKOM" masih terlihat jelas dari GSM Nokia E51 ini dengan kekuatan sinyal antara 37% s/d 40%, cukup kuat juga, kami coba browsing ke berbagai web, lancar, hanya memakan waktu beberapa detik, bisa diakses segera. Namun sayangnya kita gak bisa melakukan setting IP Address secara manual, jadinya kita hanya bergantung pada DHCP Server dalam pengalamatan TCP/IP nya. Tapi saya rasa fasilitas seperti itu gak perlu ada kan ini hanya ponsel, bukan PDA. Kesimpulannya Ponsel ini memiliki kemampuan Wifi yang cukup bagus gak kalah dengan Wifi adapternya Notebook, dia punya high receiver sensivity yang cukup bagus, cocok untuk dimiliki businessman yang sering mendatangi Hotspot publik, disamping fitur Wifinya tersebut, juga ponsel ini tergolong Smartphone, kita bisa membaca dan mengedit file-file dokumen (support file dengan extension doc, rtf, xls, ppt), membaca file pdf, sekaligus berchatting ria dengan Yahoo Messenger, adapun spesifikasi rincinya sebagai berikut :

Network system HSDPA / GSM 850 / 900 / 1800 / 1900
Size 114.8 x 46 x 12 mm, 61 cc
Weight 100 g

Display
- TFT, 16M colors
- 240 x 320 pixels, 2 inches
- Five-way scroll key
- Downloadable themes

Battery type Standard battery, Li-Ion 1070 mAh ( BP-6MT)
Stand-by Up to 310 h
Talk time Up to 4 h 20 min
Ringtones Polyphonic (64 channels), MP3
Option
Number in phone Practically unlimited entries and fields, Photocall
Call records Detailed, max 30 days

Memory
- microSD (TransFlash), hotswap, buy memory
- 130 MB user data memory

GPRS Class 32
Messaging SMS, MMS, Email, Instant Messaging
Infrared port Yes
Games Yes + downloadable

Features
- Camera 2 MP, 1600x1200 pixels, video
- Bluetoorh v2.0 with A2DP
- 3G HSDPA, 3.6 Mbps
- EDGE Class 32
- WLAN Wi-Fi 802.11g, VoIP over WLAN
- OS Symbian OS 9.2, Series 60 v3.1 UI
- Browser WAP 2.0/xHTML, HTML

Push to talk
- Java MIDP 2.0
- MP3/AAC/video player
- FM radio
- Document viewer
- T9
- Voice command/memo
- PIM including calendar, to-do list
- Integrated handsfree

Wednesday, October 15, 2008

Omni Hyperlink versus Omni Lokal


Kami juga merasa tertantang untuk mencoba melakukan komparasi antara antena Omni buatan Amerika yakni merk Hyperlink 15db freq 2,14GHz dengan antena Omni Slotted 19db Lokal. Dalam test, perangkat yang kami pakai juga sama dengan sebelumnya, yakni Radio Zinwell ZW2194 dan PCMCIA Wireless adapter Atheros NL-3054CB Plus Aries, juga radius jangkauan antara notebook dan antena Omni Hyperlink USA tetap 372 meter (jarak optical LoS).
Dengan test menggunakan software Netstumbler, ternyata hasil yang diperoleh cukup memukau, hasil kekuatan sinyal yang diperoleh adalah +24, jadi masih bagusan Omni buatan lokal dengan selisih diatas 2 point, dimana Omni Lokal diperoleh +26.
Kemudian pada test ping waktu tempuh rata-rata paket data 5ms, dan hampir tanpa Request Time Out (RTO). Kami ping lagi dengan memberi beban 50000 byte, hasilnya waktu tempuh rata-rata paket 250ms, dan 8 persen paket mengalami RTO. Dari hasil test ping diperoleh kesimpulan bahwa kedua antena memiliki nilai sama. Kesimpulan akhir kekuatan sinyal memang masih unggul Omni buatan Indonesia, namun untuk test ping, diperoleh nilai yang sama diantara keduanya, so.. dengan harga Omni lokal yang jauh lebih murah dan polarisasi horisontal yang dimilikinya, maka antena ini patut mendapatkan nilai plus dibanding antena buatan negeri Uncle Sam.

He he he ada beberapa komentar yang memprotes kok mereview antena omni yang tidak sebanding, jelas memang kita melakukan tes hanya untuk jarak dekat, kalau untuk jarak jauh, Hyperlink lebih unggul, tapi ada seorang rekan yang bernama Mas Giri (08113059XX) yang tinggal di Sragen, Jawa Tengah, coba men-test antena omni Lokal 13dBi dengan akses poin TP-Link WA501 dari jarak jangkau hampir 3Km, ketinggian tower 10 meter ternyata masih diterima dengan baik oleh Client Antena Grid dan akses poin TP-Link WA501, lalu antena omni lokal diganti dengan omni Hyperlink, ternyata sinyal yang diterima lebih baik kalau menggunakan antena omni lokal 13dBi , namun ketika tower dinaikkan satu pipa lagi(nambah tinggi antara 5-6 meter)antena omni Hyperlink memiliki sinyal yang lebih baik diterima oleh client, jadi kesimpulan dari Mas Giri, jika ada banyak halangan/rintangan untuk jarak dekat 3 Km kebawah, lebih menggunakan antena omni Lokal 13dBi, tapi kalau LoS tanpa halangan, Hyperlink memang jagoannya. Komentar Mas Giri :"Antenamu sing rupane elek iki apik tenan".
Tertarik membeli kedua antena Omni tersebut? Bisa anda dapatkan di www.netkom-wifi.com.


Friday, October 10, 2008

Antena Omni Lokal Versus Omni Import



Terdorong oleh rasa penasaran dan meroketnya nilai Dollar USA terhadap Rupiah, ditandai oleh naiknya kurs Dollar Amerika hingga capai batas psikologis, kami melakukan uji coba perbandingan antara Omni import Finetic 15db dengan Omni lokal (Asli buatan dalam negeri) 19db, dengan perbekalan Notebook yang dilengkapi PCMCIA wireless adapter Atheros NL-3054CB Plus Aries. Pada jarak udara 372 meter (perhitungan GPS) antara antena Omni dengan notebook, kami lakukan test pengukuran kekuatan sinyal, pertama kami pasang antena Omni Finetic 15db dipasangkan dengan akses poin merk Zinwell ZW2194, hasil kekuatan sinyal yang peroleh melalui software Netstumbler didapat +14, cukup kecil juga, lalu coba kami Ping, tetap gak bisa, hasilnya Request Time Out (RTO) melulu.
Setelah iu Omni buatan Taiwan tersebut kami ganti dengan Omni Lokal 19db, waduh hasil yang didapat amat memuaskan, tetap pada jarak udara 372 meter, kekuatan sinyalnya dengan Netstumbler didapat +26, wah 12 poin diatas Omni Import sebelumnya, kami coba test ping hasilnya bagus hampir tanpa RTO, kami ping lagi dengan beban 50000 byte, hasilnya hanya 8 % yang RTO, waktu yang didapat rata-rata 245ms, sedang pada ping tanpa beban didapat waktu tempuh rata-rata 6 ms.
Dari hasil pengujian diatas kami berkesimpulan kualitas koneksi wireless dengan menggunakan Antena Omni buatan lokal 19db ternyata jauh lebih baik dibanding Omni import buatan Taiwan, ternyata buatan lokal juga gak kalah daripada buatan luar negeri dengan harga yang setara. Di masa terpuruknya nilai Rupiah terhadap Dollar USA pilihan menggunakan produk dalam negeri lebih bijaksana, sesuai nasehat para pinisepuh negeri kita adalah turut memberdayakan produk lokal dan turut serta memperkuat ketahanan ekonomi nasional melalui penghematan devisa nasional, wah.......... malah memberi nasihat nih jadinya.........
Apalgi Omni lokal 19db yang kami uji memiliki karakteristik yang berbeda dengan Antena Omni import, diantaranya adalah polarisasinya horisontal karena sebenarnya dia bertype Waveguide, jadi cocok buat area yang sudah crowded dengan sinyal wireless, kemudian form factornya juga unik yakni kotak balok sepanjang 170 cm, berbeda dengan Omni import konvensional lainnya yang bulat panjang, kami yakin anda gak bakalan kecewa.
Omni Slotted 19db lokal bisa anda dapatkan di www.netkom-wifi.com.

Tuesday, September 30, 2008

Perang Elektronika, Era Kecanggihan Teknologi Wireless


Tahukah anda bahwa teknologi komunikasi berbasis wireless saat ini merupakan faktor signifikan yang menentukan kemenangan dalam peperangan militer, namun tentunya bukan hanya teknologi wireless wifi Freq 2,4GHz yang kita geluti sekarang melainkan teknologi wireless untuk komunikasi radio dan radar atau penginderaan dini.
Pada era abad 2000 ini dan era mendatang perang bagi negara-negara maju semakin meminimalisir peranan manusia atau tentara, mesin, elektronika, pesawat intai tanpa pilot, rudal penjelahah, radar, radio jamming, perangkat-perangkat berikut tersebutlah yang nantinya pegang peranan kalah menangnya pertempuran. Mundur Flash Back ya, kita ingat perang antara negara-negara Arab melawan Israel pada tahun 1982, majunya teknologi elektronika, diantaranya teknologi komunikasi wireless yang dimiliki dan dikuasai Tentara Israel berbicara banyak dalam kemenangan Israel. Di Lemba Bekaa, ratusan Tank Israel berhasil membungkam perangkat komunikasi Tank-Tank Negara Arab sehingga hampir 3000 Tank negara-negara Arab dihancurkan oleh Tank Israel, jadi dengan jumlah yang relatif kecil bisa membungkam jumlah yang besar karena kecanggihan teknologi, syukurlah karena peranan Uni Soviet yang mengancam tu
rut infiltrasi ke medan tempur membela sekutunya negara Arab, maka armada Arab berhasil diselamatkan. Kemudian pada perang Yom Kippur atau perang Ramadhan di tahun 1973 kecanggihan teknologi wireless tentara Israel berbuahkan hasil, jalur komunikasi kontrol darat terhadap pilot-pilot pesawat Suriah berhasil dikacaukan oleh perangkat elektronik dari Boeing 707 milik Israel. Sekitar 80-an Pesawat tempur AU Suriah terdiri dari MiG-21 Fishbed, MiG-23 Flogger, Su-22 Fitter berhasil dirontokkan, setiap pesawat tempur Suriah yang take off atau lepas landas ditumpas tentara Israel akibat kecanggihan Radar Israel dan kacaunya komunikasi pesawat Suriah akibat jamming dari radio wireless Tentara Yahudi ini, waduh 80-an pesawat tempur Suriah hancur oleh tidak kurang dari 14 pesawat tempur Israel akibat kecanggihan elektronika negara Yahudi ini.
Dalam perang Modern ini jumlah tentara yang banyak bukan jaminan untuk memenangkan pertempuran, kita tahu mengapa Cina yang berkekuatan 2,5 juta personel harus berpikir panjang untuk menggempur Taiwan, Cina sadar akan kecanggihan teknologi militer Taiwan yang notabene jauh lebih kecil jumlah personelnya, diantaranya Radar dan Rudal Taiwan termasuk yang terhebat di dunia. Jika tentara Cin
a memaksa menyeberang menuju Taiwan, mereka harus melalui Selat Taiwan sepanjang 160 km yang terkenal ganas karena bergelombang tinggi dan berangin kencang, dan kapal-kapal perang dan pengangkut tentara Cina akan menjadi sasaran empuk Rudal dan pesawat tempur canggih Taiwan, apalagi Amerika Serikat tidak mungkin tinggal diam sekutunya Taiwan digempur Cina.
Pada perang Malvinas tahun 1982 antara Inggris dan Argentina, sebanyak 134 pesawat tempur Agentina berhasil dilumpuhkan Inggris akibat kombinasi perang elektronik, pesawat tempur Sea Harrier, Rudal permukaan ke udara serta artileri anti pesawat yang dimiliki Inggris.
Bagaimana dengan Indonesia? Kabarnya Angkatan Udara Indonesia (AURI) pernah mencicipi kecanggihan perang elektronika dengan angkatan perang Amerika Serikat, yakni pada bulan Juli 2003 di atas perairan Bawean, dua pesawat tempur AS F-18 Hornet menghadang dua
pesawat tempur TNI-AU F-16, dalam insiden tersebut kedua Hornet AS sempat akan menembak jatuh kedua F-16 TNI-AU. dimana pesawat AS sudah berhasil melock/mengunci target pesawat TNI tinggal menembak saja, beruntunglah F-16 berhasil menghindar dengan melakukan manuver diantaranya manuver rocking the wing(menggerak-gerakkan sayap) merupakan isyarat international tanda perdamaian, dimana sebelumnya juga pesawat AS melakukan serangan Jamming namun berhasil dicounter pesawat kita.
Penulis juga sempat dicurhati mantan tentara TNI-AL, beliau pernah melakukan latihan bersama dengan tentara AS, waktu itu tentara Adidaya berhasil membungkam jalur komunikasi tentara kita dengan melakukan Jamming radio wireless komunikasi, akibatnya unit intelijen tentara kita tidak bisa berkomunikasi dengan satuan tempurnya, lalu sekonyong-konyong tentara AS sudah mengepung tentara kita,............. " ya matilah kita", ujar beliau tersebut.
Kalau saya mau jujur ya, menengok konflik militer Indonesia-Malaysia kemarin di blok Ambalat, laut Sulawesi, misal terjadi perang betulan antara Indonesia-Malaysia, mungkin Indonesia
akan kewalahan, mengingat perangkat teknologi militer Malaysia jauh lebih baik, diantaranya dilengkapi 8 pesawat F-18 Hornet serta 18 Mig 29 Fulcrum, lalu tidak ketinggalan pelatan tempur daratnya juga tidak kalah ketinggalan canggihnya seperti 300 tank tempur utama (T-72, T90, dan T-80 (Rusia); Mk3M (Inggris) Leopard IA5 (Jerman), dan K1A1 (Korea Selatan), tentunya diperkuat pula oleh sistem pertahanan Rudalnya yang kesohor ampuh itu.
Apalagi Doktrin pertahanan Malaysia semenjak tahun 1996 mulai berubah, dari Tentara Diraja Malaysia yang berorientasi ke Counter-Guerillia dan Counter Insurgencia ke arah pembentukan Tentara Malaysia Modern.

Disamping itu secara historis Malaysia, Singapura, Australia, Selandia Baru, dan Amerika Serikat tergabung dalam Pakta Pertahanan ANZUS, dimana salah satu aturan sebuah pakta pertahanan, jika salah satu negara terancam militer oleh negara lain maka negara-negara yang tergabung dalam Pakta Pertahanan tersebut akan bahu-membahu membantunya, meski Malaysia tidak dibantu tentara dari ANZUS, namun dia bisa memaanfaatkan fasilitas militer milik ANZUS, misalnya saja Satelit Militernya AS atau pesawat AWACS, waduh kalau sudah kedua perangkat ini kepegang Malaysia, sudah gak tahu lagi dah................
Rumornya saja ketika presiden George Bush datang ke Indonesia beberapa saat yang lalu, perangkat seluler GSM ataupun CDMA lumpuh seluruh kota, akibat dari Jamming pesawat AWACS ini.
Namun beruntunglah saat ini Indonesia sudah memesan empat kapal perang Canggih jenis Corvette Sigma Class dari negeri Belanda, satu kapal sudah datang ke Indonesia bulan Agustus 2007 kemarin, KRI Diponegoro nama kapal TNI AL yang sudah datang ini kabarnya memiliki kapabilitas yang cukup bagus dalam menghadapi perang elektronika di masa mendatang. Seyogyanya Indonesia harus memiliki minimal 10 kapal perang jenis ini, sebagai matra pertahanan Laut Indonesia yang luas ini, bukannya menjual Indosat yang merupakan Aset Komunikasi terbesar ke pihak Singapura, akibatnya fatal menjual aset berharga ini ibarat memasukkan mata-mata asing ke Indonesia, ya siapa lagi yang jual kalo gak ulahnya para politisi busuk dan adventurir yang doyan uang.
Unntuk melihat jerohan kapal perang canggih ini anda bisa menikmatinya di http://www.youtube.com/watch?v=q_wFS6YaFKo, seraya ditemani artis cantik Nurul Arifin.
Memang benar apa yang dikatakan ahil Futurolog terkemuka, Alvin Toffler, "Barang siapa yang bisa menguasai Informasi, maka dia bisa menguasai dunia", pemeo ini juga berlaku di dunia militer, barangsiapa menguasai informasi maka dia memenangkan pertempuran, teknologi informasi militer saat ini bukan saja bisa menguasai informasi, bahkan bisa memanipulasi informasi.
Tepatlah seperti ayat pertama Al-Quran yang turun, merangsang kita untuk belajar dan menguasai informasi, yakni surat Al-Alaq, bunyinya " Iqro' !", artinya "Bacalah !".

Ingin mendapatkan penghasilan Dollar seperti saya?, Klik disini

Thursday, September 25, 2008

Mengenal Sekilas Antena Wireless


Apakah antena itu? Secara sederhana, antena adalah alat untuk mengirim dan menerima gelombang elektromagnetik, bergantung kepada pemakaian dan penggunaan frekuensinya, antena bisa berwujud berbagai bentuk, mulai dari seutas kabel, dipole, ataupun yagi, dsb. Antena adalah alat pasif tanpa catu daya(power), yang tidak bisa meningkatkan kekuatan sinyal radio, dia seperti reflektor pada lampu senter, membantu mengkonsentrasi dan memfokuskan sinyal. Kekuatan dalam mengkonsentrasi dan memfokuskan sinyal radio, satuan ukurnya adalah dB. Jadi ketika dB bertambah, maka jangkauan jarak yang bisa ditempuhpun bertambah. Secara umum ada dua type antena, omnidirectional dan directional, antena omnidirectional mengirim atau menerima sinyal radio dari semua arah secara sama, biasanya digunakan untuk koneksi multiple point atau hotspot. Sedang antena directional mengirim dan menerima sinyal radio hanya pada satu arah, umumnya pada fokus yang sangat sempit, dan biasanya digunakan untuk koneksi point to point, atau multiple point, macam antena direktional seperti antena grid, dish "parabolic", yagi, dan antena sectoral.

Sebagian besar jaringan wireless berlandaskan pada standard WiFi 802.11b dan 802.11g, kedua standard ini berjalan pada frekuensi 2,4GHz hingga 2,5GHz, pengelompokan frekuensi seperti ini disebut dengan "band". WiFi 802.11a menggunakan frekuensi antara 5,1 GHz dan 5,8 GHz.

Tertarik membeli antena ? Dapatkan secara lengkap berbagai jenis antena, baik lokal maupun import di www.netkom-wifi.com

Mau berpenghasilan Dollar seperti saya? Ini panduannya Klik Disni



Sunday, September 21, 2008

Wardriving, Apaan tuh ?



Mungkin anda pernah mendengar istilah tersebut?
Wardriving adalah kegiatan seseorang yang melakukan kegiatan berkeliling ke berbagai tempat dalam usahanya mencari, mengexplorasi, bahkan mungkin juga mengeksploitasi jaringan wireless yang ditemukannya. Kemudian orang yang melakukan kegiatan tersebut disebut sebagai "Wardriver", dalam upayanya itu dia melakukan pengumpulan data, membuat pemetaan area-area yang ada jaringan wirelessnya, dan menganalisa sistem securitynya.
Kata Wardriving ini ada kaitannya bahwa sang wardriver menggunakan kendaraan bermotor untuk beraktivitas berkeliling ke berbagai tempat.
Tujuannya sih bisa bermacam-macam mulai dari hanya sekedar ingin tahu, melakukan riset, hobby, menyadap informasi rahasia, bahkan para wardriver profesional berharap untuk meyakinkan para pengguna dan pabrikan perangkat wireless untuk memperbaiki sistem keamanan mereka, seperti yang dilakukan oleh RenderMan, seorang Wardriver terkemuka yang mengkritik Linksys lebih mengutamakan kemudahan daripada security, akibatnya setelah dikritik pihak Linksys mengeluarkan produk wireless routernya dilengkapi tombol "Secure Connection" dengan sekali sentuh. Lalu tak jarang ada juga para Wardriver ini yang bertujuan untuk dapetin internet gratis, wah macem-macem lah...........
Adapun alat-alat yang umumnya dipakai antara lain; Pertama, Laptop atau PDA yang pasti sudah dilengkapi wireless adapter bisa bawaan laptop itu sendiri, PCMCIA, USB Wireless Adater atau Mini PCI Wireless Adapter.
Kedua, Antena External untuk memperluas daya jangkauan wireless adapter yang bisa terdeteksi
Ketiga, GPS portable yang berguna untuk memetakan jaringan wireless yang ditemukan, sebaiknya pilihlah GPS yang bisa terkoneksi dengan notebook anda, via USB atau port serial.
Keempat, tool software untuk scanning wireless, seperti Netstumbler(Windows), Kismet (Linux), Kismac(MAC OS) ,Airsnort (Linux) dan lain-lain, rekomendasi nya pilihlah Netstumbler karena tool ini support dengan GPS yang bisa membaca format data Netstumbler lalu GPS sekaligus memetakan koordinat akses poin yang terdeteksi.
Dari hasil Wardriving kita bisa memperoleh jumlah akses poin di sekitar kita, mengetahui berapa banyak yang menerapkan system security, apa saja system security yang diterapkan, mengetahui berapa jumlah hotspot free dan open.
Namun seyogyanya kita juga harus memiliki etika kepatutan antara lain, jangan masuk ke sistem wireless orang lain tanpa ijin apalagi mengganggu ketentraman dari yang empunya.
Anda juga bisa mendalami wardriving dari situs-situs ini :
- http://www.wardrive.net/
- http://www.wardrivers.info/
- http://wigle.net/
- http://www.wardriving.com/

Kalau anda sudah tahu tujuan para wardriver, maka sebaiknya anda perbaiki sistem keamanan hotspot anda, karena dengan tool sederhana seperti Kismet, data-data rahasia anda bisa disadap dengan mudahnya. He he he tapi gak semua wardriver itu jahat kok, ada juga mereka yang dengan sukarela memperingatkan para pemilik hotspot untuk menutup kelemahannya.
Realitanya pada bulan Juni 2004, organisasi Wardriver di Amerika Serikat mengungkapkan 62% dari 230.000 hotspot yang ditemukan tanpa dilengkapi enkripsi dalam sistem securitynya. Nah ketahuan kan bolongnya.........

Tingkatkan trafik web anda melalui http://dir.web.id/

Wednesday, September 17, 2008

Mengatasi Linksys DDWRT Gagal Flashing


Adakalanya ketika kita mengupgrade Linksys ke DDWRT mengalami kegagalan, dimana indikasinya terlihat dari lampu LED Power berkedip-kedip, bisa di-ping tapi kita tidak bisa mengakses ke web konfigurasinya, jika Linksys tersebut masih dalam masa garansi, acapkali vendor tidak berani menerima klaim garansi tersebut. Menghadapi situasi seperti ini, coba kita melakukan tindakan P3K untuk Linksys tersebut, tindakan ini biasa disebut "Reset Hardware" langkah-langkahnya sebagai berikut :
- Biarkan Linksys dalam posisi power masih "ON", lalu copot dari koneksi kabel UTP atau STP-nya
- Tekan tombol reset selama 30 detik
- Tanpa melepas tombol reset, copot kabel powernya
- Tetap tekan tombol reset selama 30 detik lagi
- Masukkan lagi kabel powernya
- Tetap tekan tombol reset selama 30 detik lagi
- Lepaskan tombol reset, biarkan Linksys selama 10 detik
- Lepaskan kabel power selama 10 detik, lalu masukkan lagi kabel powernya
- Insya Allah Linksys anda kembali normal dan kembali ke setting defaultnya/

Semoga tip diatas berguna bagi anda yang pecandu DDWRT, jika takut gagal flashing, belilah Linksys yang sudah diupgrade ke DDWRT di www.netkom-wifi.com

Sedang panduan saya memperoleh Dollar ada di sini

Sunday, September 14, 2008

Mengenal Nano Station2


Nano Station2 yang merupakan produk Ubiquiti saat ini merupakan produk wireless paling populer di Indonesia, selain form factornya yang cute, produk ini juga dikenal efisien dikarenakan sudah terintegrated dengan antena dual polarity 10 dBi, jadi gak perlu lagi beli antena tambahan, selain mudah pemasangannya, Nano Station2 ini juga punya power yang besar sekitar 26db atau 400mw, jadi lumayan daya jelajahnya bisa kiloan meter jauhnya tanpa antena tambahan. Yang unik berbeda dengan access point lainnya, produk dari Kanada ini memiliki lampu indikator signal strength , jadi memudahkan kita melihat kualitas sinyal tanpa perlu masuk ke web konfigurasinya, cukup melihat dari lampu indikator di bagian fisiknya saja.

Hanya sayangnya Nano Station2 tidak dilengkapi manual yang lengkap seperti merk akses poin lainnya, misal dalam bentuk CD manual atau buku petunjuk kecil lainnya, kami coba cari di situs resminya juga mengalami kesulitan mendapatkan manual lengkap tentang konfigurasinya.

Seperti biasanya untuk mengkonfigur radio ini, kita harus mengakses via browser dengan IP address default 192.168.1.20, user name dan password "ubnt". Default radio ini dalam mode client, namun produk Ubiquti ini memiliki empat mode, yakni; station, station WDS, access point dan access point WDS, tapi rumornya radio ini hanya bagus sebagai client saja, sebagai access point kelihatannya masih ada bug yang harus diperbaiki, kalau dipaksa sebagai AP sebaiknya anda mengupgrade firmwarenya ke firmware DDWRT yang sudah mengeluarkan rilis khusus untuk Nano Station, anda bisa mendownloadnya di http://dd-wrt.com/dd-wrtv3/dd-wrt/downloads.html.

Banyak konfigurasi yang unik dari radio yang berchipsetkan Atheros ini diantaranya kita bisa menset manual Country Code, Rate Power maximal ke 26dBm, Rate Mode, Rate Algorithm, Noise Immunity, uniknya lagi kita bisa men-set range daya jangkau jelajahnya berdasar Mile atau Kilometer. Pada mode station ada fitur menarik yakni MAC Clone, untuk mengkloning Nano Station yang kita miliki memiliki MAC Address yang berbeda, dimana memungkinkan penggunanya bisa berbuat "Nakal". Selain itu ada beberapa tool yang tersedia antara lain tool untuk test ping, traceroute, dan test speed, jadi dengan harga yang cukup terjangkau di kelasnya, kita bisa memiliki radio wireless yang powerfull sekaligus banyak feature menarik lainnya, meski ada beberapa kekurangan yang harus diperbaiki seperti dukungan manual yang kurang dan isu bug pada produk ini.

Tertarik membelinya? anda bisa belanja di http://netkom-wifi.com

Namun untuk panduan memperoleh Dollar, seperti yang saya peroleh bisa didapatkan di sini

Friday, September 12, 2008

Reset Engenius Senao EOC-3220



Engenius Senao EOC-3220 dikenal sebagai akses poin yang memiliki power gede yakni 400mw dan cukup stabil, radio wireless inibahkan biasa dipakai oleh beberapa ISP-ISP di Indonesia saat ini. Namun yang sayangnya akses poin buatan Taiwan ini tidak memiliki tombol reset, jadi jika anda lupa paasword, dan IP Address dari Senao ini, dipastikan anda harus melakukan reset untuk memfungsikan kembali, di bagian bawah ini kami jelaskan cara reset Senao EOC-3220,
langkah pertam anda harus siapkan atau membeli di toko-toko komputer Kabel Null Modem Serial RS232 dengan konektor Female pada kedua sisinya (tidak semua kabel USB converter to serial bisa berhasil), setelah tersedia kabelnya, buka penutup port serial pada EOC-3220, setelah itu :

  1. Hubungkan kabel serial ke port com pada komputer/laptop

  2. Buka menu Hyper terminal untuk komputer windows 98, 2000, XP dengan cara klik Start --> Program ---> Accessories --> Communications -->HyperTerminal

  3. Berikan nama koneksi terserah anda, misalnya Reset Senao. Kemudian pilih koneksi COM1 (atau COM2 tergantung port di komputer).

4. Tentukan port COM sesuai dengan yang ada pada PC anda, COM 1 atau COM 2

5. Tentukan baud rate nya"38400" data bits "8", parity "none", stop bits "1", and flow control "None"

lalu tekan tombol OK

6. Matikan power listrik di POE selama 5 detik kemudian hidupkankan kembali.

7.Anda tunggu sebentar sampai muncul tanda # pada layar jendela terminal

8. Setelah muncul tanda # anda ketik flash reset lalu tombol enter

9. Langkah terakhir anda ketikkan reboot, tekan tombol enter, setelah Senao EOC-3220 reboot,

Insya Allah akan kembali ke setting defaultnya, namun bila gagal anda punya hak untuk menservice nya ke vendor anda, bila gagal ada kemungkinan perangkat software atau hardwarenya trouble, jika begitu bisa jadi akan dikalibrasi ulang oleh pihak Senao Engenius Taiwan, karena yang memiliki kewenangan kalibrasi adalah markas besarnya yang di Taiwan. Jadi jagalah agar username, password dan IP Addressnya selalu dalam ingatan anda, semoga membantu, tapi kunjungi toko wireless online di http://netkom-wifi.com

Thursday, September 11, 2008

Wireless Tool di Ubuntu 8.04.1 Muslim Edition



Bulan Puasa Ramadlon ini aku tertarik untuk mencoba install Ubuntu 8.04.1 Muslim Edition dari CD Bonus majalah PCLinux bulan September 2008. Tanpa kendala berarti Ubuntu Muslim Edtion ini berhasil terinstall di komputerku, tampilannya menawan dan "Islami", banyak software Islami include di dalamnya termasuk pengajian Al-Qur'an yang membuat hati ini semakin sejuk di bulan suci ini.

Namun sayangnya tool wireless di Ubuntu ini tidak berjalan dengan sempurna, ketika aku coba pake USB wireless adapternya Edimax 7318Ug yang berchipsetkan Ralink, tool software Ubuntu gak berhasil men-scan AP di sekelilingku, kucoba install KWifi Manager yang berbasis KDE di Ubuntu yang berbasis GNOME ini juga gak berhasil, lalu alternatif lain aku pake command line, kubuka Terminal, login ke user root, berikutnya lihat di bawah ini :
# iwconfig
perintah ini untuk melihat wireless adapter yang aku miliki dikenali apa di Ubuntu, ternyata dikenali sebagai " wlan0 ", kemudian kucoba scan AP disekitarku, dengan perintah :
# iwlist wlan0 scan
Cell 01 - Address: 00:1E:E5:69:A8:C5
ESSID:"NETKOM"
Mode:Master
Channel:1
Frequency:2.412 GHz (Channel 1)
Quality=48/100 Signal level=-68 dBm
Encryption key:off
Bit Rates:1 Mb/s; 2 Mb/s; 5.5 Mb/s; 11 Mb/s
Extra:tsf=0000000044c331c8
Cell 02 - Address: 00:1F:1F:04:E1:F3
ESSID:"default"
Mode:Master
Channel:11
Frequency:2.462 GHz (Channel 11)
Quality=58/100 Signal level=-12 dBm
Encryption key:off
Bit Rates:1 Mb/s; 2 Mb/s; 5.5 Mb/s; 11 Mb/s; 6 Mb/s
9 Mb/s; 12 Mb/s; 18 Mb/s; 24 Mb/s; 36 Mb/s
48 Mb/s; 54 Mb/s
Extra:tsf=000000011fad44d0

Hasilnya muncul 2 SSID NETKOM dan default, sekalian menampilkan report kekuatan sinyal atau Signal Level dan Link Quality nya.
Kemudian kucoba konekkan dengan SSID "default" dengan perntah :
#iwconfig wlan0 essid default
Lalu ipaddress nya kusesuaikan :
# ifconfig wlan0 192.168.2.2 netmask 255.255.255.0
hasilnya dengan test ping
# ping 192.168.2.1
ping 192.168.2.1
PING 192.168.2.1 (192.168.2.1) 56(84) bytes of data.
64 bytes from 192.168.2.1: icmp_seq=1 ttl=244 time=69.9 ms
64 bytes from 192.168.2.1: icmp_seq=2 ttl=244 time=70.3 ms
64 bytes from 192.168.2.1: icmp_seq=3 ttl=244 time=51.4 ms
64 bytes from 192.168.2.1: icmp_seq=4 ttl=244 time=81.4 ms
64 bytes from 192.168.2.1: icmp_seq=5 ttl=244 time=51.8 ms
64 bytes from 192.168.2.1: icmp_seq=6 ttl=244 time=78.1 ms
--- 192.168.2.1 ping statistics ---
6 packets transmitted, 6 received, 0% packet loss, time 5003ms
rtt min/avg/max/mdev = 51.442/67.199/81.482/11.727 ms

Lumayan bagus nih..........
Namun khusus untuk Ubuntu yang GNOME ini anda juga bisa menginstall alikasi Wifi Radar untuk wireless managernya.
Tapi melalui terminal ternyata menawarkan kesederhanaan, so selamat mencoba, tapi sebelumnya kunjungi toko wireless online di http://netkom-wifi.com

Sunday, May 18, 2008

Alternatif Situs

Anda juga bisa membaca tulisan kami di blog yang lain di http://netkom-wifi.com/blog

http://netkom-wifi.com/blog



Baca juga posting baru kami di blog baru tersebut.

Tuesday, May 13, 2008

Meningkatkan Kinerja Akses Poin Edimax 7206APg


Edimax, dikenal sebagai accesss point ekonomis, namun diakui handal dan stabil, amat cocok untuk digunakan sebagai radio outdoor. Pada kesempatan kali ini, kita akan menguraikan peningkatan kinerja Edimax dengan cara mengupgrade firmware, dengan menggunakan firmware pihak ketiga, yakni firmware milik Ultra WAP, anda bisa menemukan link downloadnya di :


http://freenet-antennas.com/v-web/portal/73/modules.php?name=News&file=article&sid=27

untuk update firmware, cukup mudah, lakukan update firmware di menu "Upgrade", jangan lupa lakukan Reset, setelah proses update selesai atau berhasil.

Sayangnya setelah tampilan interface firmware yang baru ini kurang memikat, bahkan cenderung kosongan, namun ada 2 fitur baru pada bagian "Advanced Setting", antara lain:

1. Tx Power, pada menu anda bisa meningkatkan Tx power dari Edimax, namun jangan salah sangka semakin kecil nilainya pada kolom ini, maka semakin besar power yang dikeluarkan, paling kecil 25%, dan paling besar 100%, jadi pada nilai 25% peningkatan Tx power pada posisi maksimal dan akan meningkat drastis sekali, pada test kali ini saya membandingkannya dengan firmware asli dan firmware baru Ultra WAP, menggunakan tool Netstumbler, hasilnya

Ultra WAP Tx Power 25% = 50
Ultra WAP Tx Power 50% = 49
Ultra WAP Tx Power 75% = 43
Ultra WAP Tx Power 90% = 40
Ultra WAP Tx Power 100% = 37
Firmware Asli Edimax versi 1.26 = 43

Dibelakang tanda( = ) adalah ukuran kekuatan sinyal

Anda lihat sendiri diatas, peningkatan yang dihasilkan cukup drastis sekali, namun akibatnya, perangkat radio Edimax juga lebih panas, hati-hati jika anda menggunakannya pada level power tertinggi, tambahkan kipas atau fan tambahan jika menggunakannya secara terus-menerus.

2. Fitur yang kedua adalah fitur WMM, ini adalah fitur QoS (Quality of Service) yang berguna untuk meningkatkan kinerja transfer data Multimedia(Video) dan VOIP(suara).

Demikian resensi kali ini, Semoga bermanfaat. tapi sebelumnya kunjungi toko wireless online di http://netkom-wifi.com