Terima kasih telah berkunjung, Blog ini tercipta atas kerjasama kami dengan http://netkom-wifi.com
selaku distributor perangkat wireless terkemuka di tanah air.
Semoga dengan adanya tulisan-tulisan di blog ini bisa membantu anda dalam memahami dunia wireless.


Regards,


Cak Mad


NB :
Pingin sih buat Blog khusus tentang Korupsi, mengingat negara kita gak bisa Maju, faktor utamanya adalah Korupsi, karena Korupsi membuat hanya Pejabat saja yang Makmur, rakyat tetap terkubur, Korupsi membuat mental pelayanan publik menjadi memble, karena Birokrat kita hanya main gaple (sambil nunggu ceperan).












Friday, November 26, 2010

Ber-WIFI Ria dgn Android Pad, Alternatif Ipad & Kindle Amazon





Sewaktu Kindle dirilis pertama kalinya oleh Amazon, dalam tempo 5,5 jam langsung habis diserbu pembeli. Meski Kindle bukan ebook reader pertama, namun faktor kenyamanan dan harga yang "Pantas" menarik minat banyak pembeli. Berangkat dari ini Apple gak mau kalah, mereka juga merilis Ipad, yg fungsinya mirip ebook reader sekaligus mirip Tablet PC, itupun juga laris manis di pasaran. Kemudian disusul oleh pabrikan lain dengan menggunakan OS Google Android, diantaranya seperti foto diatas (berikut videonya), gadget ini mirip dengan Tablet PC sekaligus juga berfungsi sebagai Ebook Reader layaknya Aplle Ipad. Kerennya lagi sudah dilengkapi dengan Wifi, jadi kita bisa browsing, email, nonton dan download Youtube, lihat peta dgn Google Map, juga menginstall ribuan aplikasi dari Android Market.
Kelebihan dibanding Ipad adalah, layarnya sudah berwarna, ada camera meski hanya 1,3 mega pixel, bisa mutar MP3(meski audionya gak seberapa nyaring), bisa mutar video, bisa main game, apalagi bisa membaca format PDF, juga format-format ebook lain misal djvu dan chml dimana Ipad gak bisa membuka kedua format file ini.
Kelebihan dibanding Apple adalah harganya jauh lebih ekonomis(sekitar Rp 1.5 jutaan),
Meski memory bawaannya sudah 2 GB, namun sebaiknya anda harus melengkapi diri dengan memory SD external demi kenyamanan, sayangnya pembelian tidak dilengkapi dengan memory external tersebut.
Daya tahan baterai tanpa Wifi bisa bertahan 4-5 jam. Bagusnya lagi untuk Wifi bisa kita setting IP Addressnya secara manual, jadi support IP Address Statik dan Dinamik.
kemudian Android Pad sudah dibekali oleh ribuan aplikasi gratis dari Android Market.
Nah belinya di www,netkom-wifi.com
Berikut spesifikasinya :

- Layar 7 Inch
- Resolusi 800 X 480
- Prosesor ARM926 600MHz DSP Dual Core
- DDR-RAM 128MB
- NAND-FLASH 2 GB
- Lithium Polymer 3.7V-2000mAh
- Port I/O mini USB2.0/ Mikrophone, Earphone
- Support jenis Video 3GP,AVI,MPEG4,ASF,H.264,RMVB,WMV9
- Jenis Audio MP3,WMA,AAC,AAC+, AC3,CAT
- Ukuran 19 X 12 X 1,5 Cm
- Berat 334 Gram
- Warna Putih - Hitam

Monday, November 22, 2010

Bandwidth Management RB450G dgn Simple Queque

Nah ternyata posting untuk Mikrotik mendapat perhatian yang sangat banyak, sekarang ini posting bagaimana setting Bandwidth Management dengan RB 450G Mikrotik, kita kasih nih video tutorialnya, sekali lagi posting ini untuk pemula banget, yang sudah pinter jangan mampir sini, Insya Allah di lain kesempatan kita posting Manajemen Bandwidth untuk tingkat lanjut, karena untuk tingkat pemula saja masih banyak yang belum paham, sengaja kita gunakan tutorial ini menggunakan Video, jadi kita harapkan ini bukan sekedar Blog tapi juga Video Blog, dimana di masa depan, semakin tinggi kecepatan internet, sehingga nonton Youtube ibaratnya nonton video lokal saja. Pada video ini hardware yang kita gunakan adalah RB450G, dimana pada RB 450G ini memiliki kapasitas prosesor dan memory yang cukup layak dan mumpuni untuk kalangan SOHO (Small Office and Home), monggo dinikmati, dan semoga bermanfaat.
Sedang untuk membeli RB450G bisa di www.netkom-wifi.com.

Tuesday, November 16, 2010

Mengenal Senao Engenius EOC 2611P



Setelah dirundung banyak keluhan terhadap Engenius EOC 2610, maka pabrikan Engenius merilis produk serupa sebagai pengganti dari EOC2610, yakni EOC2611P, jadi EOC2610 sudah discontinued dan digantikan dengan Senao EOC2611P.
Produk baru ini secara fisik serupa, tidak ada perubahan mendasar sama sekali dengan pendahulunya EOC2610, bahkan ketika kita masuk ke interface web based-nya, sama dan serupa alias "Podo Ae", bisa anda lihat di gambar bagian atas Blog ini.
Namun pastinya ada yang berubah, yakni kinerja hardware yang jauh lebih baik, tidak seperti kakaknya EOC 2610 yang sering dirundung "ketidakstabilan", maka setelah kami mencoba selama satu bulan ini, produk ini jauh lebih unggul, jelasnya lebih stabil, begitu juga pengalaman dari para user kami.
Dari sisi fitur, ada 2(dua) fitur yang baru dibanding kakaknya, pada EOC 2611 ada pilihan penggunaan antena, antara lain :
- Diversity (default)
- Vertical
- Horizontal
dengan fitur ini user bisa lebih mudah mengganti polarisasi antenanya tanpa perlu melakukan perubahan secara fisik. Fitur ini bisa anda temukan pada menu "Wireless Advanced Settings".
Fitur baru yang kedua adalah "Auto Reboot Settings" di bagian menu "Management".
Dengan fitur ini pengguna bisa mengatur periodesasi kapan saat yang tepat untuk dilakukan Reboot atau Restart pada EOC2611P ini, mulai dari timing tiap berapa Menit, Jam, Hari, dan Minggu, dengan automatisasi Reboot ini membuat perangkat kita jadi lebih "Fresh" dalam bekerja meski bekerja secara Dedicated 24 jam sekalipun.
Sedang untuk fitur-fitur lain tetap sama, seperti TX Power yang bisa mencapai 28 dBm, 4 operation mode yang meliputi; Access Point, Client Bridge, WDS Bridge, dan Client Router, terakhir soal harga juga hampir tidak berbeda dengan pendahulunya.
Demikian ulasan singkat ini, semoga berguna, dan anda bisa mendapatkan produk ini di
www.netkom-wifi.com

Monday, November 15, 2010

Membuat Billing Hotspot dengan RB 750 Mikrotik Utk Pemula

Semakin luasnya penetrasi jaringan internet juga diiringi semakin banyak bertaburan area-area Hotspot di sekitar lingkungan kita, apalagi pertumbuhan penjualan Notebook dan Netbook yang selalu meningkat dari tahun ke tahun juga mendorong fasilitas-fasilitas umum untuk melengkapi dengan Hotspot Area.
Dulu software billing hotspot harus dibeli dengan harga cukup mahal, kalau ada yang gratis dan open source itupun amat sulit diikuti langkah-langkah konfigurasinya, gak setiap orang bisa.
Nah ketika Mikrotik mempersembahkan RB 750 dengan ditunjang harga yang sangat terjangkau, hampir setiap orang bisa mengikuti cara settingnya,
berikut kami mempersembahkan video tutorialnya, khusus untuk Pemula :

Tuesday, November 9, 2010

Setting Wireless Routerboard Mikrotik

Meski Wireless Routerboard Mikrotik sudah lama masuk ke Indonesia, namun masih banyak juga para user yang menanyakan kepada kami seputar cara setting wireless routerboard Mikrotik, tidak dipungkiri bahwa Wireless Mikrotik memiliki kelebihan dibanding dengan merk lain, dan kami berusaha memberikan sedikit pencerahan bagi pemula dan tiada hal yang paling mudah selain dengan menyampaikannya melalui video, berikut videonya di bawah ini dengan menggunakan hardware RB 433 dan R52H :

Tuesday, October 5, 2010

Rocket M2 dan Rocket M5 Ubiquity Dengan Teknologi MIMO




Pada ulasan ini kami mencoba mengenalkan Radio terbaru dari Ubiquity yakni Rocket M2 dan Rocket M5 dengan teknologi MIMO. Seperti kita ketahui teknologi MIMO (Multiple Input Multiple Output) memungkinkan kita untuk menambah Throughput dan bahkan meningkatkan daya jangkau link secara ekonomis, artinya peningkatan unjuk kerja ini dicapai tanpa menambah TX Power, praktek ini bisa dicapai dengan menambah multiple antena, dimana ada antena yang berfungsi untuk menerima bit data dan ada antena yang berfungsi mengirim bit data.Penggunaan multiple antena ini ternyata meningkatkan performance kerja dari akses poin karena ketika sinyal dipancarkan maka sinyal akan "menabrak" berbagai benda di sekitarnya, ada yang mengenai dinding, tembok, atap dsb,yang kemudian menghasilkan berbagai copy sinyal yang menuju ke radio penerima, dengan teknologi MIMO atau penggunaan beberapa antena, maka radio akan mengambil copy terbaik dari berbagai copy yang menuju ke dirinya secara cepat, hebatnya lagi kemudian data bisa dikirim maupun diterima secara simultan, otomatis hal ini berujung pada peningkatan throughput yang ada.
Nah Pabrikan kelas wahid dunia, Ubiquity, telah mengimplementasikan teknologi MIMO ini dengan meluncurkan produk nya yakni Rocket M2 dan Rocket M5, kelebihan dari produk ini adalah penggunaan teknologi MIMO ini sebelumnya telah banyak dipakai, namun beberapa produsen cenderung menghasilkan produk wireless MIMO indoor, dimana antena bawaan tidak bisa dilepas, karena tabu bagi mereka mengaplikasikan antena external dengan teknologi MIMO, namun Ubiquity mendobrak kebiasaan ini dengan merilis radio sekaligus antenna external yang support dengan MIMO, hasilnya laris manis di pasaran.
Seperti Rocket M2 dan Rocket M5 ini memang telah disiapkan untuk dipasangkan dengan antena Rocket Dish baik yang 30dBi maupun 34dBi. Radio Rocket ini memiliki 2 konektor yang berbasiskan SMA untuk dikoneksikan ke antena Rocket Dish. Kelebihannya lagi Rocket M2 dan Rocket M5 memiliki TX Power yang cukup gede yakni 27dBi atau sekitar 500mw, jadi apabila disandingkan dengan antena Rocket Dish 30dBi Ubiquity mengklaim mampu mencapai jangkauan 50Km point to point, apalagi jika menggunakan antena Rocket Dish yang 34 dBi bisa dicapai jangkauan lebih dari 70Km sekaligus throughput yang lebih gede dari radio kelas a/b/g.
Bagi penggunaan Multi Point, access point Rocket M2 dan Rocket M5 bisa dipasangkan dengan antena sectoral Airmax yang juga sudah support dengan MIMO.
Fitur lain tidak jauh beda dengan produk Ubiquity lainnya ketika kita memasuki web konfigurasinya, yang sama memakai default ip address192.168.1.20, fitur-fitur lain tak jauh beda seperti Channel Width, Channel Shifting dan Fasilitas Securitynya.
Pada Rocket M5 ini memiliki 13 Channel jika kita memilih Country Code "United States" yang dimulai dari channel 5180 dan berakhir pada channel 5825, namun apabila kita memilih Country Code "Indonesia" maka kita hanya memperoleh 5 channel dimulai dari channel 5745 dan berakhir pada channel 5825, tapi jika pilihan pada Channel Width-nya kita tekan menjadi 10MHz maka kita akan mendapatkan 10 channel, tapi jelas kita akan mengorbankan throughput. Nah silahkan pilih sendiri. Uniknya jika kita memilih Country Code "United States" kita akan menemui 3 pilihan channel width yakni 10MHz, 20MHz dan 40MHz, beda dengan Indonesia yang hanya punya 2 pilihan 10MHz dan 20MHz. Memang setiap negara mempunyai regulasi yang berbeda, yang harus dihormati.
Ada sayangnya juga, settingan Output Power default Rocket adalah maximal 27dBi,tentu bagi pengguna awal, akan membiarkan ini tanpa perubahan, hasilnya Pertama; Radio akan cepat panas, Kedua; melanggar regulasi, Ketiga; mengganggu lingkungan sekitarnya.
Demikian kita harap bijaksana dalam menggunakannya, dan sampai ketemu di lain ulasan, tapi jangan lupa dapatkan Rocket M2 dan Rocket M5 di www.netkom-wifi.com

Friday, September 10, 2010

Instalasi Bullet2 dan Antena Omni Lokal

Meski Bullet2 dari Ubiquity sekarang bukan pendatang baru lagi, tapi ada bebeerapa rekan yang kurang paham mengenai instalasinya dengan antena external, kemudian bagaimana memasangnya dengan POE, semoga video dibawah ini dapat membantu para "Pengguna Baru" tersebut.

Tuesday, July 20, 2010

Mengenal TP-LINK TL-WA5210G Yang Serupa dengan Nano Station2


Pabrikan dari Negeri Tirai Bambu TP-Link telah merilis produk terbaru mereka ke pasaran Indonesia, yakni Wireless Outdoor Access Point TL-WA5210G. Sekilas bentuknya mirip dengan Nano Station2 dari Ubiquity, ada upaya memang dari TPLink untuk merebut konsumen yang coba berpaling dari Nano Station dengan berupaya menerapkan harga jual yang jauh lebih murah, tapi dengan fitur dan fungsi yang hampir serupa.
Kalau kita amati lebih mendalam memang ada perbedaan dari keduanya, antara lain TPLink TL WA5210G memiliki antena internal bawaan yang lebih gede, yakni 12 dBi, sedang NS2 atau Nano Station 2 hanya 10dBi, kelebihan lainnya dari produk Cina ini adalah telah dilengkapi dengan grounding, ibarat kata diupayakan lebih "aman" dibanding pesaingnya, dari sisi fitur atau fungsi TL-WA 5210G memiliki mode Universal Repeater, dimana mode ini absen pada NS2.
Sayangnya kedua fitur andalan dari NS2 yakni
Channel Spectrum Width dan Channel Shifting tidak ditemukan pada WA 5210G ini, kedua fitur tersebut merupakan andalan dari Produk Ubiquity.
Kesamaan lain disamping bentuknya yang sama, pada keduanya dilengkapi dengan lampu indikator Signal Strength dan Adaptor yang sama 12Volt. Kelebihan dari WA5210G ini selain harganya yang lebih murah, ketika kami tes, ternyata memiliki kepekaan atau daya sensitif yang lebih baik ketimbang Nano Station2, bisa jadi karena dia mempunyai antena bawaan yang lebih gede, meski kedua radio outdoor ini memiliki TX Power yang sama 400mw.
Demikian ulasan singkat ini semoga bermanfaat, anda bisa mendapatkan TL WA5210G ini di www.netkom-wifi.com.
Good Luck TP-Link !

Wednesday, June 16, 2010

Instalasi Antena Grid Wireless Kenbotong, Finetic, Hyperlink Frequency 2.4GHz Wifi

Bagi banyak pemula dalam teknologi Wifi mungkin ada beberapa orang diantara mereka yang masih asing dengan cara instalasi / cara pasang antena Grid wireless, dengan frequency 2.4GHz, cara ini bisa diterapkan ke semua merk Antena Grid, baik merk Kenbotong, Finetic, Hyperlink dll. berikut kami berikan video peragaannya di bawah ini, semoga bisa membantu bagi para Newbie :

Tuesday, June 15, 2010

Instalasi Radio Wireless ARGTEK / Power King Outdoor

Pada posting sebelumnya kita sudah mengenalkan radioboard wireless ARGTEK atau dikenal juga dengan nama Power King, maka kali ini kami menampilkan semacam video "cara" Instalasi Radio Wireless ARGTEK / Power King Outdoor, karena ada beberapa orang menanyakan kepada kami tentang proses instalasinya.

Friday, April 23, 2010

Mendapatkan Uang Dari PTC Neobux, Gagabux dan Bux Matrix, Dengan Hanya Melihat Iklan


Dari awal blog ini senantiasa ditujukan membahas hal-hal yang berkaitan dengan Wireless dan LAN, nah ada saatnya kita membahas masalah lain, atau bisa dikatakan intermezo, masalah yang paling enak dibahas adalah bagaimana cara mendapatkan uang dengan mudah alias gampang banget.
Kalau di lingkungan anda ada akses internet baik di kantor atau rumah, anda bisa browsing sekaligus dapet uang dengan cara melihat iklan-iklan yang ditampilkan, lumayan kan browsing dapet duit, tidak banyak makan tenaga, apalagi setelah setelah ke -30 hari anda melaksanakan tugas tersebut, anda punya wewenang untuk merekomndasikan link url ( link url ini terletak di nama account anda yang terletak di kanan atas--> Global--> Banners, link = .....) anda kepada orang lain, sehingga jika orang yang anda rekomendasikan melakukan browsing iklan maka anda juga dapet bayaran setiap iklan yang dilihatnya, gimana kalo ratusan orang, bisa-bisa anda pensiun dari pekerjaan anda sekarang ini, kemudian setelah anda mendapatkan link url tersebut, anda rekomendasikan ke kawan-kawan anda, efektifnya melalui Facebook, Twitter, Blog dll, atau bisa juga anda membuat Kartu Nama Khusus yang tertera link tersebut, anda bagikan ke kawan kantor, Tetangga, Saudara, Om, Pakde, Bude dsb-nya, jika anda giat berpromosi, Insya Allah dalam kurun waktu 1-2 tahun saatnya ajukan pensiun dini, dan bekerja di rumah, apalagi daftar di Neobux, Gratis...tis, 100% gak bayar, daripda ikut MLM yg dikenakan biaya pendaftaran, jadi kerjanya modal dengkul(kecuali pake internet harus bayar) dan modal cuap saja, beres dah.
Nama program itu adalah "Neobux", dia dikenal Raja PTC (Pay to Click) yang memiliki reputasi terbaik saat ini di dunia, dikenal Pasti dan Tercepat dalam masalah pembayaran ke kita, jika kuota honor sudah tercapai, hanya dalam hitungan Detik, bayaran sudah kita terima melalui Paypal, untuk mendaftar di Neobux Gratis dengan klik DISINI.
Nah ketika masuk site Neobux, masuk di bagian WelCome to Neobux, klik "Register Now", isikan data-data anda, termasuk email account Paypal anda, lalu klik "Continue", nah setelah selesai dengan registrasi anda bisa mulai "Bekerja" dengan browsing iklan-iklan yang disajikan dengan mengklik "View Advertisements" di sebelah tengah atas, so ready to earn money....
- Kemudian Program kedua adalah Gagabux, meski belum ada setahun semenjak diluncurkan, Gagabux punya kredibilitas yang tidak perlu diragukan lagi, pasti membayar, dibanding Neobux, Bisnis ini punya kelebihan yakni Jumlah iklan yang harus di klik lebih dari 10 Iklan, jadi kalau kita tiap hari rajin meng-klik, belum ada satu bulan sudah dapat gajian minimal $ 2, tapi kalau anggota Referral kita banyak, hingga ratusan orang, anda otomatis akan menjadi Jutawan baru di kampung anda.
Berikut euntungan yang diperoleh dari Gagabux :

GagaBux akan memberi Anda:
$ 0.01 per klik (member standar)
$ 0.02 per klik (member Silver)
$ 0.005 per refferal klik (member Standar)
$ 0.01 per refferal klik (member Silver)
cashout minimal: $ 2

Sama dengan sebelumnya, pembayaran Gaji bisa melalui Paypal atau Alertpay

Silahkan daftar dengan klik di sini

Menjajal DoS pada Access Point Radio Board ARGTEK /Power King 1000mw Outdoor


Anda pernah mendengar serangan DoS (Denial of Service) ? DoS adalah serangan terhadap komputer atau server di jaringan dengan membanjirinya dengan paket data yang begitu besar, sehingga komputer atau Server target kehabisan sumber daya yang pada akhirnya tidak bisa menjalankan fungsinya dengan baik. DoS Attack ini dikenal sebagai serangan yang sulit dielakkan atau dihindari, dalam sejarahnya banyak server-server terkemuka di dunia pernah tumbangan oleh gempuran DoS ini, seperti Servernya Amazon, Microsoft dll. Biasanya DoS dilakukan dengan memanfaatkan Bug/Vulnerability pada sisi Server/Komputer target.
Ingin tahu lebih banyak tentang DoS Attack ini ? Download tutorialnya di DISINI, tapi ingat jangan disalah gunakan, hukum Karma pasti berlaku.
Nah, ketika muncul Access Point Radioboard ARGTEK/Power King 1000mw Outdoor di pasaran, maka kami terusik untuk menjajalnya, begitu masuk ke interface web based nya, ada fitur yang menarik minat kami yakni fitur "Denial of Service", fitur ini dimaksud untuk menghalau serangan DoS, dan fitur ini memang jarang dimiliki oleh access point lain selain merk Minitar Router dan Zinwell(sepengetahuan kami). Disini kami bermaksud untuk men-test Radioboard ARGTEK yang menurut pengakuannya memiliki TX Power hingga 1000mw itu. Langkah pertama kami non-aktifkan dulu fitur DoS ini, sehingga Radioboard ARGTEK ini tanpa perlindungan dari DoS Attack, lalu kami jalankan DoS Attack dengan tool legendaris yakni "Pingflood", kami gunakan opsi beban paket data 10000 namun Access Point asal Taiwan ini masih mampu bertahan, wah lumayan juga nih radio murah namun cukup tangguh begitu awalnya dugaan kami, kemudian kami perbesar paket data ke 50000, nah disini si ARGTEK atau Power King ini sudah keok, aksesnya ke jaringan lokal terputus oleh serangan ini.
Langkah berikutnya kami aktifkan fitur DoS pada si ARGTEK 1000mw ini untuk mengaktifkan perlindungannya dari "Pingflood", pertama paket data sebesar 10000 bisa ditahannya dengan baik, namun pada langkah berikutnya kami perbesar opsi dengan menambah beban paket data ke 50000, yah.................. ternyata keok juga nih, aksesnya putus dari jaringan dengan lebih dari 50% RTO alias Request Time Out.
Jadi kesimpulannya fitur DoS pada AP ARGTEK 1000mw ternyata tidak bertahan terhadap serangan Denial of Service, dan juaranya adalah si "Pingflood".
Namun lepas dari kelemahan fitur DoS tersebut, radio ARGTEK ini cukup menawan hati, gimana tidak memikat selain harganya murah namun fiturnya cukup komplit, antara lain Mode Universal Repeater, Routing, DDNS, Firewall (dgn filter URL, IP Address, Port, dan MAC), VPN, WatchDog, dan yang tidak kalah serunya si Radioboard ini memiliki fasilitas QoS hingga mampu mengontrol Bandwidth atau Bandwidth Management kepada clientnya berdasarkan IP Address, nah mumpuni kan, powernya juga besar, namun disini kami harap anda cukup bijaksana jangan menggunakan Output Power yang besar, gunakan secukupnya, toleransilah ke lingkungan di sekitar anda, power yang terlalu besar akan merugikan anda dan lingkungan sekelilingnya.

Sayangnya lagi ARGTEK hanya memberikan garansi 6 bulan, bukan 1 tahun.
Demikian ulasan kami ini, kami harap ulasan apa adanya ini bisa bermanfaat bagi semuanya.

Anda bisa mendapatkan radio outdoor ARGTEK ini di www.netkom-wifi.com.

Anda juga bisa mendownload manual cara setting ARGTEK dlm bahasa Indonesia, Download DISINI

Thursday, January 21, 2010

Test TP-Link WA-5110G dengan Senao ECB 3220


Kali ini TP-Link merk populer dari daratan Tirai Bambu Cina untuk urusan perangkat networking merilis produk baru, TL-WA5110G, access point dengan TX Power gede, yakni 26dBi atau 400mw, dengan tujuan untuk memperluas area coverage jangkauan, bahkan di site resminya www.tp-link.com, mengklaim bisa mencapai jangkauan hingga 50 Km lebih, asal harus dilengkapi dengan antena pengarah terfokus. Menariknya dalam kelengkapan paket penjualannya, WA-5110G sudah dilengkapi dengan POE (Power Over Ethernet), dengan kelengkapan ini agaknya TP-Link berniat untuk menyasar market perangkat radio outdoor seperti halnya Engenius dan Ubiquity, namun yang membedakan dengan kedua merk tersebut adalah harga WA-5110G jauh lebih murah, hanya Tiga Ratusan Ribu (sesuai nilai kurs saat posting ini), selain itu WA-5110G juga dilengkapi fitur istimewa, seperti Supports Ping Watch Dog (berguna untuk maintenance radio jika terjadi error), Supports Link Speed Test, dan Supports Antenna Alignment. Nah sekarang mari kita mulai jajal atau adu dengan akses poin sekelas dengannya, yakni Senao Engenius ECB 3220, yang sama-sama memiliki TX Power 26dBi. Tes kali ini kita menggunakan 2 tool software, yakni Netstumbler, anda bisa mendownloadnya DISINI, dan Bandwidth Test, Download juga DISINI.
Pada kondisi Indoor yang tidak LoS (Line of Sight). kita adu kedua radio ini pada kondisi TX Power sama-sama maksimal di 26dBi, dan hasilnya :
TP-Link WA-5110G =
- Bandwidth Test (Tool Mikrotik Bandwidth Test) = max 9- 12 Mbps
- Signal Strength (Tool Netstumbler) = +36

Senao ECB 3220 =
- Bandwidth Test(Tool Mikrotik Bandwidth Test) = max 13 - 15 Mbps
- Signal Strength(Tool Netstumbler) = +39

Jadi pemenang tes kali ini adalah Senao ECB 3220, dimana pada test adu cepat throughput, ECB 3220 lebih unggul sekitar 4 poin, dan pada tes kekuatan sinyal, kembali Engenius ECB 3220 mempunyai nilai lebih 3 poin dari TL-5110G. Agaknya benar juga hukum pasar, harga menentukan kualitas, harga ECB 3220 bisa mencapai dua kali lipat dari TL-5110G, namun dengan performa diatas TL-5110G. Maka kita belajar jangan terpesona oleh harga murah, di era pasar bebas sekarang, pasar akan dibanjiri oleh produk-produk baru yang murah meriah, namun dengan kualitas yang perlu dikritisi.


Tuesday, January 12, 2010

Mengenal Routerboard RB750 Mikrotik


Dengan kehadiran Routerboard RB750, Mikrotik semakin mengukuhkan dirinya sebagai manufaktur Router kelas Low End, apalagi ambisi Mikrotik untuk "routing the wordl" senantiasa terus menggelontor produk-produk barunya ke pasaran internasional. Routerboard RB 750 ini memang dikhususkan untuk kelas entry level, untuk penggunaan di rumah atau kantor kecil (SOHO), harganya juga cukup murah, hanya separoh dari harga RB450, namun dengan spesifikasi yang hampir sama dengan RB450, antara lain CPU sama 300MHz, RAM sama 32MB(hanya bedanya RB450 RAM sudah level DDR sedang RB750 masih SDRAM) , Data Storage sama 64MB, Lisence OS Mikrotik sama level 4, jumlah port ethernet sama 5 port, namun RB750 punya keunikan port ethernet bisa difungsikan menjadi mode switch. Yang membedakan lagi RB750 dibekali dengan tombol Reset, jadi lebih simple jika kita ingin me-reset nya sewaktu-waktu, tapi sayangnya RB750 tidak dibekali dengan port serial sebagaimana saudaranya RB 450. Meski harganya cukup murah namun Routerboard ini sudah dibekali dengan Casing dan Adaptor 12Volt. Bagi anda yang suka bepergian RB750 ini cocok sebagai perangkat Router portable, bentuknya yang kecil dan enteng, sangat nyaman dijinjing.
Berbeda dengan Routerboard versi sebelumnya, dimana pada ethernet port 1 atau biasa disebut ether1 secara default tidak bisa diakses dengan Winbox, mungkin dengan alasan security, Mikrotik sengaja men-"Disable" ether1 ini, tapi bagi anda yang ingin agar ether1 ini bisa diakses oleh Winbox, berikut caranya :
Pertama, anda harus masuk dari selain ether1 misal ether2, lalu login dengan Winbox (dari ether2), buka IP ->Neighbour List ->Discovery Interface, di set jadi Enable.

Berikutnya masuk Tools -> Mac Server ->Winbox Interface tools, lalu tinggal di tambahkan, di add ->Pilih Ether 1 gateway. Demikian semoga berhasil.


Monday, January 11, 2010

Instalasi Antena Grid Freq 5.8GHz

Antena Grid untuk Freq 5.8GHz memang hampir mirip bentuknya dengan Antena Grid frekuensi 2,4GHz, kecuali ukuran "Body-nya" yang lebih kecil dan bentuk Dipolenya yang berbeda, namun dari segi instalasinya tidak berbeda jauh, berikut kami suguhkan video pemasangannya, semoga membantu bagi pemula yang sering kebingungan.

Friday, January 1, 2010

Bullet2 Dari Ubiquity Keunggulan Akses Poin Tanpa Antena


Bullet2 adalah produk revolusioner dari Ubiquity, berbeda dengan akses poin merk lainnya, Bullet2 tidak dilengkapi dengan antena bawaan, jadi kita harus membeli antena tambahan atau antena external secara terpisah, tidak heran karena Bullet 2 memang dikhususkan untuk penggunaan oudoor, karena sifatnya yang unik ini maka Bullet 2 memiliki redaman yang sangat minim karena Bullet2 tidak memerlukan pigtail, pigtail adlah kabel untuk menghubungkan antara radio dan antena external. Karenanya jika kita memperbandingkan antara Bullet dengan akses poin merk lain yang sekelas, yakni dengan radio yang memiliki TX power yang sama, maka Bullet2 memiliki kekuatan sinyal yang lebih besar dan kemudian memiliki jangkauan yang lebih jauh. Radio wireless buatan pabrik di Canada ini juga memiliki tampilan dan fitur yang sama dengan saudaranya Nano Station2, dengan harga yang lebih murah namun TX power lebih rendah yakni 100mw, jadi cukup untuk jarak menengah, kami uji dengan didampingi dengan antena Omni Lokal 13dBi bisa memiliki jangkauan efektif antara 1-3 Km, cukup memadai bagi pelaksana RT RW Net untuk lingkup seluas wilayah perumahan atau RW, apalagi dengan budget yang tidak memakan biaya terlalu besar. Kami juga pernah menguji dari jarak 325 meter, Bullet2 dan Antena Omni Lokal 13dBi, dapat diakses dengan menggunakan Notebook yang dilengkapi dengan PCMCIA Wireless Adapter Atheros bisa menjalankan fasilitas internet dengan baik. PT. Telkom Surabaya dan PT. Telkom Bojonegoro pun menggunakan antena omni lokal 13 dBi sebagai kelengkapan fasilitas Hotspot Kampung Speedy-nya.