Pada kesempatan kali ini kami menguraikan test/uji berbagai merk access point yang beredar di pasaran saat ini, sengaja dalam pengujian ini kami membiarkan setting akses poin dalam kondisi defaultnya, kalaupun ada itu hanya sekedar mengganti setiing ip address saja, demikian selamat menikmati
Pengujian menggunakan USB Wireless Edimax EW7318UG berchipsetkan Ralink yang diset sebagai Akses Poin(AP) dalam jaringan Ad Hoc, serta sebagai client penerima adalah PCMCIA WLAN AR5001X milik penulis yang berchipsetkan Atheros, dan alat test tool Netstumbler versi 0.4.0, kekuatan signal mencapai maksimum hingga 44 dan SNR 38 pada jarak 5 meter yang terhalang dinding tembok. Penulis juga melakukan ping dari komputer Windows XP ke USB Wifi Edimax dengan menggunakan perintah :
ping 192.168.1.50 -n 100 -l 65500
dimana perintah tersebut melakukan ping dengan kekuatan beban sebesar 65.500 bytes ke USB Wifi Edimax selama 100 kali, hasilnya adalah paket yang terkirim sebanyak 97 dan 7 paket hilang (7%loss), waktu tempuh minimum 126ms, maksimum 306ms, rata-rata 173ms. Penulis juga melakukan transfer file video sebesar 547.906KB, hasilnya terkirim dengan mulus, tanpa terputus-putus, kesimpulanya adalah anda layak untuk membelinya, cocok banget buat berhotspot ria.
Test AP TP-LINK TP-link eXtended Range 54M Wireless Access Point
Pada kesempatan yng sama penulis melakukan test pada Akses Poin merk TP-Link TL-i, akses poin yang lagi naik daun ini berchipsetkan Atheros, sebagai client, tetap kami gunakan PCMCIA WLAN AR5001X , pada jarak 5 meter yang terhalang tembok tebal, kami berhasil melakukan transfer data berupa sebuah file sebesar 56,1MB tanpa terputus-putus, selama 2 menit 36,5 detik. Kemudian tetap pada jarak 5 meter yang terhalang tembok rapat, penulis melakukan test dengan Nestumbler, didapat kekuatan signal maksimal sebesar 37 dan SNR juga 32, lalu penulis juga melakukan ping dari notebook yang berbasiskan Windows XP ke AP TP-Link dengan menggunakan perintah
ping 192.168.1.1 -n 100 -l 65500
dimana perintah tersebut melakukan ping dengan kekuatan beban sebesar 65.500 bytes ke AP TP-Link selama 100 kali, hasilnya adalah paket yang terkirim 0, tidak ada satupun yang berhasil terkirim, semuanya RTO (Request Time Out), begitu pula ketika diberi beban 1500 byte, hasilnya tetap RTO semua, baru ketika diberi beban 1470byte, 100% paket terkirim semua. Kesimpulannya meski mengusung chipset bagus, tapi kinerja TP-Link masih kurang memuaskan.
Tes AP Edimax 7206Apg
Kali ini penulis melkukan test pada Akses Poin merk Edimax 7206Apg, akses poin yang kawakan di kalangan praktisi wifi ini berchipsetkan Realtek, sebagai client, tetap kami gunakan PCMCIA WLAN AR5001X , pada jarak 5 meter yang terhalang tembok tebal, kami berhasil melakukan transfer data berupa sebuah file sebesar 56,1MB tanpa terputus-putus dalam waktu 41,9 detik. Kemudian tetap pada jarak 5 meter yang terhalang tembok rapat, penulis melakukan test dengan Nestumbler, didapat kekuatan signal maksimal sebesar 33 dan SNR sebesar 30, lalu penulis juga melakukan ping dari notebook yang berbasiskan Windows XP ke AP Edimax dengan menggunakan perintah
ping 192.168.2.1 -n 100 -l 65500
dimana perintah tersebut melakukan ping dengan kekuatan beban sebesar 65.500 bytes ke AP TP-Link selama 100 kali, hasilnya adalah paket yang berhasil terkirim sebanyak 95 dan 5 paket hilang (5%loss), waktu tempuh minimum 125ms, maksimum 516ms, rata-rata 176ms.
Kesimpulannya nama tersohor Edimax, memang bukan bualan atau promosi belaka, meski tingkat signal di bawah AP TP-Link tapi performanya jauh diatas TP-Link.
Tes AP MINITAR Broadband Router
Kami juga melakukan test pada Akses Poin + Router merk Minitar, akses poin yang kawakan di kalangan praktisi wifi ini berchipsetkan Realtek, sebagai client, tetap kami gunakan PCMCIA WLAN AR5001X , pada jarak 5 meter yang terhalang tembok tebal, kami berhasil melakukan transfer data berupa sebuah file sebesar 56,1MB tanpa terputus-putus dalam waktu 51,3 detik. Kemudian tetap pada jarak 5 meter yang terhalang tembok rapat, penulis melakukan test dengan Nestumbler, didapat kekuatan signal maksimal sebesar 36 dan SNR sebesar 29, lalu penulis juga melakukan ping dari notebook yang berbasiskan Windows XP ke AP Edimax dengan menggunakan perintah
ping 192.168.1.254 -n 100 -l 65500
dimana perintah tersebut melakukan ping dengan kekuatan beban sebesar 65.500 bytes ke AP Minitar selama 100 kali, hasilnya adalah paket yang berhasil terkirim sebanyak 98 dan 2 paket hilang (2%loss), waktu tempuh minimum 136ms, maksimum 259ms, rata-rata 165ms.
Kesimpulannya AP plus Router ini layak dijadikan sebagai gawang internet anda, kemampuan memorynya yang cukup besar yakni 256MB, mampu memberikan pelayanan yang cukup baik bagi para clientnya.
Tes AP Linksys WAP54G
Test juga dilakukan pada Akses Poin merk Linksys WAP 54G, akses poin yang kawakan di kalangan praktisi wifi ini berchipsetkan Realtek, sebagai client, tetap kami gunakan PCMCIA WLAN AR5001X , pada jarak 5 meter yang terhalang tembok tebal, kami berhasil melakukan transfer data berupa sebuah file sebesar 56,1MB tanpa terputus-putus dalam waktu 44,3 detik. Kemudian tetap pada jarak 5 meter yang terhalang tembok rapat, penulis melakukan test dengan Nestumbler, didapat kekuatan signal maksimal sebesar 25 dan SNR sebesar 31, lalu penulis juga melakukan ping dari notebook yang berbasiskan Windows XP ke AP Edimax dengan menggunakan perintah
ping 192.168.1.254 -n 100 -l 65500
dimana perintah tersebut melakukan ping dengan kekuatan beban sebesar 65.500 bytes ke AP Minitar selama 100 kali, hasilnya adalah paket yang berhasil terkirim sebanyak 100 dan 0 paket hilang (0%loss), waktu tempuh minimum 126ms, maksimum 237ms, rata-rata 146ms.
Kesimpulannya AP besutan Cisco ini layak dijadikan sebagai andalan hotspot anda, kecepatan dan kestabilannya memang cukup mengagumkan, layak dengan design bodynya yang kokoh namun menawan.
Tes AP Edimax BR-6204Wg Wireless 802.11b/g Broadband Router with 4 Ports Switch
Test pada Akses Poin merk Edimax Router, akses poin yang kawakan di kalangan praktisi wifi ini berchipsetkan Realtek, sebagai client, tetap kami gunakan PCMCIA WLAN AR5001X , pada jarak 5 meter yang terhalang tembok tebal, kami berhasil melakukan transfer data berupa sebuah file sebesar 56,1MB tanpa terputus-putus dalam waktu 1 menit 5,7 detik. Kemudian tetap pada jarak 5 meter yang terhalang tembok rapat, penulis melakukan test dengan Nestumbler, didapat kekuatan signal maksimal sebesar 27 dan SNR sebesar 23, lalu penulis juga melakukan ping dari notebook yang berbasiskan Windows XP ke AP Edimax dengan menggunakan perintah
ping 192.168.2.1 -n 100 -l 65500
dimana perintah tersebut melakukan ping dengan kekuatan beban sebesar 65.500 bytes ke AP TP-Link selama 100 kali, hasilnya adalah paket yang berhasil terkirim sebanyak 94 dan 6 paket hilang (6%loss), waktu tempuh minimum 144ms, maksimum 716ms, rata-rata 184ms.
Kesimpulannya meski tidak terlalu mengecewakan, namun hasil test kali ini lebih baik dari adiknya yakni Edimax 7206Apg.
Terima kasih telah berkunjung, Blog ini tercipta atas kerjasama kami dengan http://netkom-wifi.com
selaku distributor perangkat wireless terkemuka di tanah air.
Semoga dengan adanya tulisan-tulisan di blog ini bisa membantu anda dalam memahami dunia wireless.
Regards,
Cak Mad
NB :
Pingin sih buat Blog khusus tentang Korupsi, mengingat negara kita gak bisa Maju, faktor utamanya adalah Korupsi, karena Korupsi membuat hanya Pejabat saja yang Makmur, rakyat tetap terkubur, Korupsi membuat mental pelayanan publik menjadi memble, karena Birokrat kita hanya main gaple (sambil nunggu ceperan).
1 komentar:
boss.. review nya keren nih .. tapi saya kok nggak nemu ya minitar yg memorinya 256 MB.. seri berapa sih boss . thanks
Post a Comment